KOMPAS.com - Konsep perangkat gabungan antara tablet dan komputer laptop dalam beberapa tahun terakhir banyak mengemuka.
Perangkat macam itu bisa berubah bentuk dari tablet menjadi laptop -lengkap dengan keyboard- menggunakan mekanisme yang implementasinya bermacam-macam. Ada yang menggunakan layar dengan engsel yang bisa diputar, ada pula yang layarnya bisa dicopot.
Nah, Transformer T100TA dari Asus ini adalah salah satunya. Sebagai perangkat "hybrid", ia sejatinya adalah sebuah tablet yang memuat semua komponen inti di bagian layar.
Unit tablet tersebut lantas bisa ditancapkan ke keyboard docking sehingga ia berubah bentuk menjadi serupa notebook. Seperti apa rupa Transformer T100TA? Simak ulasan singkatnya berikut ini.
Ala Netbook
Perangkat yang bernama lengkap Asus Transformer Book T100TA-DA053H ini mungkin lebih tepat disebut sebagai gabungan tablet dengan netbook karena ukuran layarnya yang sebesar 10,1 inci, mirip dengan komputer netbook yang populer beberapa tahun lalu.
Beberapa bagian tubuhnya, seperti belakang layar dan docking keyboard, dilapis bahan logam bertekstur yang memberi kesan mewah sekaligus kokoh.
Unit yang diterima oleh KompasTekno berwarna merah. Asus juga menyediakan pilihan warna abu-abu.
Oik Yusuf/ Kompas.com
Tampak depan Asus Transformer T100TA
Keyboard docking milik Transformer T100TA akan menyulapnya dari tablet menjadi netbook. Ukurannya pun otomatis bertambah tebal dan berat.
Tapi di sinilah letak salah satu keunikan Transformer T100TA. Docking tersebut bukan sekedar aksesoris keyboard biasa.
Di dalamnya terdapat harddsik dengan kapasitas peyimpanan mencapai 500 GB. Dengan menancapkan Trasnformer T100TA ke unit keyboard docking, pengguna pun bisa menambah ruang penyimpanan data yang tersedia.
Oik Yusuf/ Kompas.com
Docking keyboard Asus Transformer T100TA memuat sebuah port USB 3.0 ukuran standar
Oik Yusuf/ Kompas.com
Sisi sebaliknya dari keyboard docking Asus Transformer T100TA memuat slot micro-SD (hingga 64 GB), konektor jack audio 3,5mm, mini-HDMI, dan micro-USB untuk charging
Unit docking keyboard sekaligus menyediakan konektor USB 3.0 berukuran standar sehingga pengguna bisa menancapkan perangkat-perangkat USB seperti printer, flashdisk, atau mouse. Sayang jumlah konektor ini hanya satu buah saja.
Sebuah konektor terletak di salah satu sisi tablet unuk memfasilitasi sambungan dengan engsel di unit docking keyboard.
Untuk memisahkan keduanya saat terpasang, cukup tekan sebuah tombol yang berada di bagian engsel ini, lalu tarik bagian tablet agar terpisah dari docking.
Sebelum melepas, disarankan agar melakukan prosedur “safely remove hardware” lewat antarmuka Windows untuk mencegah kerusakan pada harddisk (dalam docking keyboard) yang dalam hal ini diperlakukan layaknya media penyimpanan eksternal.
Oik Yusuf/ Kompas.com
Sisi samping memuat konektor untuk menancapkan Transformer T100TA ke unit keyboard docking sehingga mengubahnya jadi laptop
Oik Yusuf/ Kompas.com
Engsel pada keyboard docking Transformer T100TA mampu menampung unit tablet dengan mantap
Sebuah touchpad berukuran kecil bisa ditemukan di sisi bawah deretan tombol di unitdocking keyboard Transformer T100TA. Karena ukurannya itu, touchpad ini agak sulit digunakan, juga sedikit keras ketika ditekan.
Tombol-tombol chiclet Transformer T100TA pun berukuran lebih kecil dibandingkan tombol keyboard di notebook konvensional, dengan feedback yang kurang terasa. Sensasi mengetik di perangkat ini lagi-lagi membangkitkan kenangan tentang netbook.
Oik Yusuf/ Kompas.com
Tombol-tombol keyboard pada Transformer T100TA berukuran cukup kecil tapi masih lebih nyaman ketimbang keyboard virtual di layar
Dibutuhkan sedikit waktu untuk membiasakan diri mengetik dengan Transformer T100TA. Begitu terbiasa, jari-jemari pun bisa bergerak lincah menekan tombol, meski tetap tidak segesit ketika memakai laptop biasa.
Kinerja oke
Transformer T100TA meggunakan sistem operasi Windows 8.1 32-bit. Asus juga memaketkan lisensi Office 365 dengan produk ini sehingga bisa langsung dipakai untuk bekerja, atau bermain dalam mode tablet.
Semua program Windows standar bisa berjalan di Transformer. Instalasi dapat dilakukan dengan cara mengunduh program bersangkutan, atau melalui media penyimpanan eksternal yang ditancapkan ke port USB.
Oik Yusuf/ Kompas.com
Transformer T100TA menggunakan prosesor quad-core Intel Atom Z3775 dengan kecepatan turbo mencapai 2,4 GHz, dipadu dengan RAM berkapasitas 2 GB
Oik Yusuf/ Kompas.com
Harddisk 500 GB pada unit keyboard docking Transformer T100TA terbaca sebagai media penyimpanan eksternal oleh Windows
Dengan prosesor quad-core Intel Atom Z3775 "Bay Trail" (1,46 GHz, turbo hingga 2,4 GHz), dipadu RAM berkapasitas 2GB, kinerja Transformer T100TA termasuk mumpuni untuk kelasnya.
Asus turut menyertakan media penyimpanan internal berkapasitas 32GB di dalam unit tablet Transformer T100TAM yang bisa dipakai untuk instalasi program.
Berbeda dari kebanyakan tablet Windows 8 lain, Transformer T100TA tak memiliki tombol Windows di muka perangkat. Di sisi depan memang terdapat sebuah logo Windows, tapi hanya sekadar gambar saja.
Oik Yusuf/ Kompas.com
Tombol Windows Transformer T100TA diletakkan berdampingan dengan tombol pengatur volume, berdekatan dengan tombol daya di salah satu sudut perangkat
Tombol "Windows" yang sebenarnya terletak di sisi samping, berdampingan dengan tombol pengatur volume. Di dekatnya terdapat tombol daya yang dipakai untuk menyalakan dan mematikan perangkat.
Secara keseluruhan kesan yang didapatkan saat memakai Transformer T100TA dengan keyboard terpasang mirp dengan sensasi menggunakan netbook.
Bedanya, layar perangkat ini mendukung input touchscreen sehingga navigasi bisa dilakukan dengan dua cara, yakni menggunakan touchpad ataupun dengan menyentuh layar.
Layar itu pun bisa dilepas sehingga berubah bentuk menjadi tablet yang lebih praktis untuk dibawa kemana-mana.
Alhasil, Transformer T100TA mampu menghadirkan alternatif menarik bagi mereka yang memerlukan tablet dan netbook, tapi tak mau membeli keduanya secara terpisah.
Oik Yusuf/ Kompas.com
Asus Transformer T100TAM dan keyboard docking dalam keadaan terpisah